BlueGene/L Patahkan Rekor Kecepatan
Komputer ini memiliki kemampuan hingga 70,72 teraflop atau setara dengan triliunan perhitungan matematika dalam satu detik. Kemampuan ini 100 kali lebih cepat dibanding komputer pribadi paling canggih sekalipun.
Pittsburgh ? Inilah komputer supersonik seantero jagad.
Komputer ini memiliki kemampuan hingga 70,72 teraflop atau setara dengan triliunan perhitungan matematika dalam satu detik. Kemampuan ini 100 kali lebih cepat dibanding komputer pribadi paling canggih sekalipun.
Pittsburgh ? Inilah komputer supersonik seantero jagad.
Meski hanya dijalankan secara parsial, BlueGene/L, superkomputer teranyar milik pemerintah Amerika, telah didaulat menjadi komputer paling cepat di dunia. Hasil ini akan diumumkan secara resmi pada Selasa pekan depan di Konferensi Superkomputer 2004 di Pittsburgh.
Bertenggernya superkomputer keluaran IBM ini sudah diperkirakan sebelumnya. Sebab, komputer ini mampu menopang performansi yang sangat impresif hingga 70,72 teraflop (triliun perhitungan per detik). Sebagai perbandingan, satu teraflop sebanding dengan berjuta-juta perhitungan matematika per detik, atau sekitar 100 kali lebih cepat dibandingkan komputer pribadi canggih sekalipun.
Hasil ini membuat BlueGene/L dua kali lebih canggih dibanding juara sebelumnya, NEC Earth Simulator yang berbasis di Yokohama, Jepang. Earth Simulator memiliki kemampuan hingga 35,86 teraflop. Sebelumnya, Earth Simulator pernah bertengger di puncak selama 2,5 tahun. Namun, posisinya melorot ke posisi ketiga di bawah pendatang baru, komputer Columbia milik NASA, yang dibangun oleh Silicon Graphics dengan kemampuan 51,87 teraflop.
Posisi keempat ditempati oleh sistem superkomputer IBM lainnya, yakni MareNostrum, yang berada di Pusat Superkomputer Barcelona, Spanyol. Sistem ini menjadi superkomputer tercepat di Eropa, dan akan digunakan untuk berbagai proyek penelitian, semisal dinamika fluida, kimia kuantum, dan genom.
BlueGene/L ini hasil kerja sama antara IBM dan Departemen Nasional Energi Nuklir Amerika. Meski begitu, superkomputer baru ini belumlah komplet seratus persen. Pasalnya, versi BlueGene/L yang diujicobakan ini hanya terdiri dari 16 modul, dengan masing-masing modul terdiri atas 1.024 prosesor. Saat ini, superkomputer tersebut masih berada di laboratorium penelitian IBM, di Minnesota. Rencananya, versi lengkap BlueGene/L, yang jumlah modulnya empat kali lipat, akan diinstal di Laboratorium Nasional Lawrence Livermore California akhir 2004 ini.
Jika versi terakhir BlueGene/L selesai, superkomputer ini akan menggunakan 65.536 prosesor dan memiliki kemampuan yang sangat dasyat hingga 360 teraflop. Kemampuan ini belum pernah dimiliki oleh superkomputer di era terdahulu. Sebelumnya, Earth Simulator hanya terdiri dari 5.120 prosesor, sedangkan Columbia terdiri dari 10.240 prosesor.
Nick Donofrio, Presiden Direktur Bidang Teknologi dan Manufaktur IBM hakul yakin, pada 2006 BlueGene/L akan mampu menghitung hingga petaflop. Artinya, komputer itu akan mampu mengerjakan 1.000 triliun operasi dalam satu detik.
Donofrio berharap, BlueGene/L juga dapat digunakan untuk membantu para ilmuwan memahami salah satu tantangan terbesar abad ke-21, yakni pelipatan protein. ?Kesehatan adalah masalah penting, tidak hanya untuk memetakan genom manusia, tapi juga struktur protein,? katanya. Sekali struktur protein dapat dipahami secara utuh, maka pengobatan yang lebih efektif untuk melawan penyakit dapat diciptakan.
Sejak superkomputer pertama, Cray-1, dipasang di Los Alamos National Laboratory pada 1976, kecepatan komputer telah melompat hingga 500 ribu kali lipat. Saat itu, Cray-1 hanya memiliki kemampuan hingga 80 megaflop (80 juta operasi dalam setiap detik). BlueGene/L yang akan selesai secara komplet akhir tahun ini akan memiliki kecepatan 5 juta lebih cepat daripada Cray-1.
Erik Strohmaier, yang bekerja sebagai ahli komputer di Lawrence Berkeley National Laboratory, menjelaskan bahwa BlueGene/L memiliki perbedaan arsitektur dibandingkan superkomputer sebelumnya. ?Simpul antarprosesor BlueGene/L sangat kecil dan ringan,? katanya. Artinya, komponen yang melekat pada BlueGene/L lebih kecil sehingga hanya menghasilkan sedikit panas.
Dibandingkan superkomputer tercepat sebelumnya, BlueGene memang didesain 10 kali lebih kecil. Selain itu, BlueGene/L didesain menggunakan modul sebagai basis pembuatan, dan mampu mengukur dengan skala tinggi. Hal ini menyebabkan setiap modul baru pada prosesor dapat ditambahkan tanpa harus kehilangan efisiensi.
Perbedaan lainnya adalah cara sistem memperlakukan memori. Menurut Charles Leiserson, Kepala Teknologi Superkomputer di Massachusetts Institute of Technology, memori pada Columbia dan Earth Simulator dibagi di antara beberapa prosesor. Pendekatan ini berbeda dengan yang dilakukan pada BlueGene/L. ?Pada BlueGene/L, memori ditempatkan pada satu prosesor?, kata dia. Artinya, menurut Leiserson, saat sebuah prosesor ingin mengakses informasi yang tersimpan di prosesor yang lain, ia harus menginterupsi prosesor yang tengah bekerja.
Peringkat superkomputer ini terangkum dalam sebuah daftar yang disebut TOP500. TOP500 adalah sebuah peringkat superkomputer yang disusun menggunakan perangkat lunak LINPACK. Perangkat lunak yang menjadi acuan industri ini melakukan tes kecepatan secara matematis dengan mengukur perhitungan setiap detik. TOP500 dikeluarkan enam bulan sekali oleh berbagai ahli komputer yang tergabung dalam sebuah tim internasional. Selama ini, susunan ini berhasil mengungkapkan tren terbaru dalam dunia superkomputer.
Daftar peringkat superkomputer ini juga kerap menunjukkan pergeseran peta kekuatan komputer. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah sistem komputer di negara-negara Asia. Buktinya, 17 dari 500 sistem komputer diinstal di Cina pada 2004 ini. Jumlah ini meningkat dari sembilan sistem tahun sebelumnya.
SUPERKOMPUTER
Superkomputer sangat penting untuk memecahkan permasalahan yang sangat kompleks di berbagai bidang ilmu pengetahuan. Dengan simulasi yang sangat masif dan kemampuan memproses data, komputer model ini dapat menciptakan akurasi dari ramalan cuaca, membantu desain mobil dengan lebih baik, memperbaiki diagnosis penyakit.
BlueGene/L
Tugas utamanya menaksir proses penuaan persenjataan nuklir. Dengan memperhatikan keselamatan dan keamanan para ilmuwan, penuaan persenjataan nuklir dapat ditaksir tanpa harus melakukan tes nuklir di bawah tanah. Selain itu, BlueGene/L mampu memahami sifat fisika material dalam bentuk tiga dimensi. Komputer ini juga diharapkan dapat memecahkan berbagai permasalahan di bidang kesehatan, termasuk pelipatan protein dalam tubuh manusia.
Columbia
Superkomputer ini dibuat hanya dalam 120 hari. Mampu memodelkan fenomena fisika seperti sirkulasi laut dan cuaca. Selama ini telah digunakan oleh NASA untuk melakukan simulasi cuaca.
Earth Simulation
Sama dengan Columbia, mampu memodelkan berbagai fenomena fisika seperti sirkulasi laut dan cuaca.
Peringkat 10 superkomputer hingga Juni 2004:
Bertenggernya superkomputer keluaran IBM ini sudah diperkirakan sebelumnya. Sebab, komputer ini mampu menopang performansi yang sangat impresif hingga 70,72 teraflop (triliun perhitungan per detik). Sebagai perbandingan, satu teraflop sebanding dengan berjuta-juta perhitungan matematika per detik, atau sekitar 100 kali lebih cepat dibandingkan komputer pribadi canggih sekalipun.
Hasil ini membuat BlueGene/L dua kali lebih canggih dibanding juara sebelumnya, NEC Earth Simulator yang berbasis di Yokohama, Jepang. Earth Simulator memiliki kemampuan hingga 35,86 teraflop. Sebelumnya, Earth Simulator pernah bertengger di puncak selama 2,5 tahun. Namun, posisinya melorot ke posisi ketiga di bawah pendatang baru, komputer Columbia milik NASA, yang dibangun oleh Silicon Graphics dengan kemampuan 51,87 teraflop.
Posisi keempat ditempati oleh sistem superkomputer IBM lainnya, yakni MareNostrum, yang berada di Pusat Superkomputer Barcelona, Spanyol. Sistem ini menjadi superkomputer tercepat di Eropa, dan akan digunakan untuk berbagai proyek penelitian, semisal dinamika fluida, kimia kuantum, dan genom.
BlueGene/L ini hasil kerja sama antara IBM dan Departemen Nasional Energi Nuklir Amerika. Meski begitu, superkomputer baru ini belumlah komplet seratus persen. Pasalnya, versi BlueGene/L yang diujicobakan ini hanya terdiri dari 16 modul, dengan masing-masing modul terdiri atas 1.024 prosesor. Saat ini, superkomputer tersebut masih berada di laboratorium penelitian IBM, di Minnesota. Rencananya, versi lengkap BlueGene/L, yang jumlah modulnya empat kali lipat, akan diinstal di Laboratorium Nasional Lawrence Livermore California akhir 2004 ini.
Jika versi terakhir BlueGene/L selesai, superkomputer ini akan menggunakan 65.536 prosesor dan memiliki kemampuan yang sangat dasyat hingga 360 teraflop. Kemampuan ini belum pernah dimiliki oleh superkomputer di era terdahulu. Sebelumnya, Earth Simulator hanya terdiri dari 5.120 prosesor, sedangkan Columbia terdiri dari 10.240 prosesor.
Nick Donofrio, Presiden Direktur Bidang Teknologi dan Manufaktur IBM hakul yakin, pada 2006 BlueGene/L akan mampu menghitung hingga petaflop. Artinya, komputer itu akan mampu mengerjakan 1.000 triliun operasi dalam satu detik.
Donofrio berharap, BlueGene/L juga dapat digunakan untuk membantu para ilmuwan memahami salah satu tantangan terbesar abad ke-21, yakni pelipatan protein. ?Kesehatan adalah masalah penting, tidak hanya untuk memetakan genom manusia, tapi juga struktur protein,? katanya. Sekali struktur protein dapat dipahami secara utuh, maka pengobatan yang lebih efektif untuk melawan penyakit dapat diciptakan.
Sejak superkomputer pertama, Cray-1, dipasang di Los Alamos National Laboratory pada 1976, kecepatan komputer telah melompat hingga 500 ribu kali lipat. Saat itu, Cray-1 hanya memiliki kemampuan hingga 80 megaflop (80 juta operasi dalam setiap detik). BlueGene/L yang akan selesai secara komplet akhir tahun ini akan memiliki kecepatan 5 juta lebih cepat daripada Cray-1.
Erik Strohmaier, yang bekerja sebagai ahli komputer di Lawrence Berkeley National Laboratory, menjelaskan bahwa BlueGene/L memiliki perbedaan arsitektur dibandingkan superkomputer sebelumnya. ?Simpul antarprosesor BlueGene/L sangat kecil dan ringan,? katanya. Artinya, komponen yang melekat pada BlueGene/L lebih kecil sehingga hanya menghasilkan sedikit panas.
Dibandingkan superkomputer tercepat sebelumnya, BlueGene memang didesain 10 kali lebih kecil. Selain itu, BlueGene/L didesain menggunakan modul sebagai basis pembuatan, dan mampu mengukur dengan skala tinggi. Hal ini menyebabkan setiap modul baru pada prosesor dapat ditambahkan tanpa harus kehilangan efisiensi.
Perbedaan lainnya adalah cara sistem memperlakukan memori. Menurut Charles Leiserson, Kepala Teknologi Superkomputer di Massachusetts Institute of Technology, memori pada Columbia dan Earth Simulator dibagi di antara beberapa prosesor. Pendekatan ini berbeda dengan yang dilakukan pada BlueGene/L. ?Pada BlueGene/L, memori ditempatkan pada satu prosesor?, kata dia. Artinya, menurut Leiserson, saat sebuah prosesor ingin mengakses informasi yang tersimpan di prosesor yang lain, ia harus menginterupsi prosesor yang tengah bekerja.
Peringkat superkomputer ini terangkum dalam sebuah daftar yang disebut TOP500. TOP500 adalah sebuah peringkat superkomputer yang disusun menggunakan perangkat lunak LINPACK. Perangkat lunak yang menjadi acuan industri ini melakukan tes kecepatan secara matematis dengan mengukur perhitungan setiap detik. TOP500 dikeluarkan enam bulan sekali oleh berbagai ahli komputer yang tergabung dalam sebuah tim internasional. Selama ini, susunan ini berhasil mengungkapkan tren terbaru dalam dunia superkomputer.
Daftar peringkat superkomputer ini juga kerap menunjukkan pergeseran peta kekuatan komputer. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah sistem komputer di negara-negara Asia. Buktinya, 17 dari 500 sistem komputer diinstal di Cina pada 2004 ini. Jumlah ini meningkat dari sembilan sistem tahun sebelumnya.
SUPERKOMPUTER
Superkomputer sangat penting untuk memecahkan permasalahan yang sangat kompleks di berbagai bidang ilmu pengetahuan. Dengan simulasi yang sangat masif dan kemampuan memproses data, komputer model ini dapat menciptakan akurasi dari ramalan cuaca, membantu desain mobil dengan lebih baik, memperbaiki diagnosis penyakit.
BlueGene/L
Tugas utamanya menaksir proses penuaan persenjataan nuklir. Dengan memperhatikan keselamatan dan keamanan para ilmuwan, penuaan persenjataan nuklir dapat ditaksir tanpa harus melakukan tes nuklir di bawah tanah. Selain itu, BlueGene/L mampu memahami sifat fisika material dalam bentuk tiga dimensi. Komputer ini juga diharapkan dapat memecahkan berbagai permasalahan di bidang kesehatan, termasuk pelipatan protein dalam tubuh manusia.
Columbia
Superkomputer ini dibuat hanya dalam 120 hari. Mampu memodelkan fenomena fisika seperti sirkulasi laut dan cuaca. Selama ini telah digunakan oleh NASA untuk melakukan simulasi cuaca.
Earth Simulation
Sama dengan Columbia, mampu memodelkan berbagai fenomena fisika seperti sirkulasi laut dan cuaca.
Peringkat 10 superkomputer hingga Juni 2004:
- Earth Simulator Center, Japan
- Intel Itanium2 Tiger4 1.4 GHz, Quadrics
- ASCI Q-AlphaServer SC45, 1.25 GHz
- BlueGene/L DD1 Prototype (0.5 GHz PowerPC 440 w/Custom)
- PowerEdge 1750, P4 Xeon 3.06 GHz, Myrinet
- EServer p Series 690 (1.9 GHz Power4+)
- Riken Super Combined Cluster
- BlueGene/L DD2 Pototype (0.7 GHz PowerPC 440)
- Integrity rx2600 Itanium2 1.5 GHz, Quadrics
- Dawning 4000A, Opteron 2.2 GHz, Myrinet
Peringkat 10 superkomputer pada November 2004:
- BlueGene/L beta System (0.7 GHz PowerPC
440)/IBM - Columbia SGI Altix 1.5 GHz, Voltaire Infiniband/SGI
- The Earth Simulator Center Japan/2002/NEC
- MareNostrum eServer BladeCenter JS20 (PowerPC970 2.2 GHz), Myrinet/IBM
- Thunder Intel Itanium2 Tiger4 1.4 GHz-Quadrics
- ASCI Q-AlphaServer SC45, 1.25 GHz/HP
- System X 1100 Dual 2.3 GHz Apple Xserve/Mellanox Infiniband 4X/Cisco GigE
- BlueGene/L DD1 Prototype (0.5 GHz Power PC 440 w/Custom)/IBM
- eServer pSeries 655 (1.7 GHz Power4+)/IBM
- Tungsten PowerEdge 1750, P4 Xeon 3.06 GHz, Myrinet/Dell