Sabtu, 09 Februari 2008

Komputer Tercepat di Dunia Saat Ini

BlueGene/L Patahkan Rekor Kecepatan

Komputer ini memiliki kemampuan hingga 70,72 teraflop atau setara dengan triliunan perhitungan matematika dalam satu detik. Kemampuan ini 100 kali lebih cepat dibanding komputer pribadi paling canggih sekalipun.
Pittsburgh ? Inilah komputer supersonik seantero jagad.


Meski hanya dijalankan secara parsial, BlueGene/L, superkomputer teranyar milik pemerintah Amerika, telah didaulat menjadi komputer paling cepat di dunia. Hasil ini akan diumumkan secara resmi pada Selasa pekan depan di Konferensi Superkomputer 2004 di Pittsburgh.
Bertenggernya superkomputer keluaran IBM ini sudah diperkirakan sebelumnya. Sebab, komputer ini mampu menopang performansi yang sangat impresif hingga 70,72 teraflop (triliun perhitungan per detik). Sebagai perbandingan, satu teraflop sebanding dengan berjuta-juta perhitungan matematika per detik, atau sekitar 100 kali lebih cepat dibandingkan komputer pribadi canggih sekalipun.




Hasil ini membuat BlueGene/L dua kali lebih canggih dibanding juara sebelumnya, NEC Earth Simulator yang berbasis di Yokohama, Jepang. Earth Simulator memiliki kemampuan hingga 35,86 teraflop. Sebelumnya, Earth Simulator pernah bertengger di puncak selama 2,5 tahun. Namun, posisinya melorot ke posisi ketiga di bawah pendatang baru, komputer Columbia milik NASA, yang dibangun oleh Silicon Graphics dengan kemampuan 51,87 teraflop.
Posisi keempat ditempati oleh sistem superkomputer IBM lainnya, yakni MareNostrum, yang berada di Pusat Superkomputer Barcelona, Spanyol. Sistem ini menjadi superkomputer tercepat di Eropa, dan akan digunakan untuk berbagai proyek penelitian, semisal dinamika fluida, kimia kuantum, dan genom.




BlueGene/L ini hasil kerja sama antara IBM dan Departemen Nasional Energi Nuklir Amerika. Meski begitu, superkomputer baru ini belumlah komplet seratus persen. Pasalnya, versi BlueGene/L yang diujicobakan ini hanya terdiri dari 16 modul, dengan masing-masing modul terdiri atas 1.024 prosesor. Saat ini, superkomputer tersebut masih berada di laboratorium penelitian IBM, di Minnesota. Rencananya, versi lengkap BlueGene/L, yang jumlah modulnya empat kali lipat, akan diinstal di Laboratorium Nasional Lawrence Livermore California akhir 2004 ini.




Jika versi terakhir BlueGene/L selesai, superkomputer ini akan menggunakan 65.536 prosesor dan memiliki kemampuan yang sangat dasyat hingga 360 teraflop. Kemampuan ini belum pernah dimiliki oleh superkomputer di era terdahulu. Sebelumnya, Earth Simulator hanya terdiri dari 5.120 prosesor, sedangkan Columbia terdiri dari 10.240 prosesor.
Nick Donofrio, Presiden Direktur Bidang Teknologi dan Manufaktur IBM hakul yakin, pada 2006 BlueGene/L akan mampu menghitung hingga petaflop. Artinya, komputer itu akan mampu mengerjakan 1.000 triliun operasi dalam satu detik.




Donofrio berharap, BlueGene/L juga dapat digunakan untuk membantu para ilmuwan memahami salah satu tantangan terbesar abad ke-21, yakni pelipatan protein. ?Kesehatan adalah masalah penting, tidak hanya untuk memetakan genom manusia, tapi juga struktur protein,? katanya. Sekali struktur protein dapat dipahami secara utuh, maka pengobatan yang lebih efektif untuk melawan penyakit dapat diciptakan.
Sejak superkomputer pertama, Cray-1, dipasang di Los Alamos National Laboratory pada 1976, kecepatan komputer telah melompat hingga 500 ribu kali lipat. Saat itu, Cray-1 hanya memiliki kemampuan hingga 80 megaflop (80 juta operasi dalam setiap detik). BlueGene/L yang akan selesai secara komplet akhir tahun ini akan memiliki kecepatan 5 juta lebih cepat daripada Cray-1.




Erik Strohmaier, yang bekerja sebagai ahli komputer di Lawrence Berkeley National Laboratory, menjelaskan bahwa BlueGene/L memiliki perbedaan arsitektur dibandingkan superkomputer sebelumnya. ?Simpul antarprosesor BlueGene/L sangat kecil dan ringan,? katanya. Artinya, komponen yang melekat pada BlueGene/L lebih kecil sehingga hanya menghasilkan sedikit panas.




Dibandingkan superkomputer tercepat sebelumnya, BlueGene memang didesain 10 kali lebih kecil. Selain itu, BlueGene/L didesain menggunakan modul sebagai basis pembuatan, dan mampu mengukur dengan skala tinggi. Hal ini menyebabkan setiap modul baru pada prosesor dapat ditambahkan tanpa harus kehilangan efisiensi.
Perbedaan lainnya adalah cara sistem memperlakukan memori. Menurut Charles Leiserson, Kepala Teknologi Superkomputer di Massachusetts Institute of Technology, memori pada Columbia dan Earth Simulator dibagi di antara beberapa prosesor. Pendekatan ini berbeda dengan yang dilakukan pada BlueGene/L. ?Pada BlueGene/L, memori ditempatkan pada satu prosesor?, kata dia. Artinya, menurut Leiserson, saat sebuah prosesor ingin mengakses informasi yang tersimpan di prosesor yang lain, ia harus menginterupsi prosesor yang tengah bekerja.





Peringkat superkomputer ini terangkum dalam sebuah daftar yang disebut TOP500. TOP500 adalah sebuah peringkat superkomputer yang disusun menggunakan perangkat lunak LINPACK. Perangkat lunak yang menjadi acuan industri ini melakukan tes kecepatan secara matematis dengan mengukur perhitungan setiap detik. TOP500 dikeluarkan enam bulan sekali oleh berbagai ahli komputer yang tergabung dalam sebuah tim internasional. Selama ini, susunan ini berhasil mengungkapkan tren terbaru dalam dunia superkomputer.
Daftar peringkat superkomputer ini juga kerap menunjukkan pergeseran peta kekuatan komputer. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah sistem komputer di negara-negara Asia. Buktinya, 17 dari 500 sistem komputer diinstal di Cina pada 2004 ini. Jumlah ini meningkat dari sembilan sistem tahun sebelumnya.


SUPERKOMPUTER

Superkomputer sangat penting untuk memecahkan permasalahan yang sangat kompleks di berbagai bidang ilmu pengetahuan. Dengan simulasi yang sangat masif dan kemampuan memproses data, komputer model ini dapat menciptakan akurasi dari ramalan cuaca, membantu desain mobil dengan lebih baik, memperbaiki diagnosis penyakit.

BlueGene/L
Tugas utamanya menaksir proses penuaan persenjataan nuklir. Dengan memperhatikan keselamatan dan keamanan para ilmuwan, penuaan persenjataan nuklir dapat ditaksir tanpa harus melakukan tes nuklir di bawah tanah. Selain itu, BlueGene/L mampu memahami sifat fisika material dalam bentuk tiga dimensi. Komputer ini juga diharapkan dapat memecahkan berbagai permasalahan di bidang kesehatan, termasuk pelipatan protein dalam tubuh manusia.

Columbia
Superkomputer ini dibuat hanya dalam 120 hari. Mampu memodelkan fenomena fisika seperti sirkulasi laut dan cuaca. Selama ini telah digunakan oleh NASA untuk melakukan simulasi cuaca.

Earth Simulation
Sama dengan Columbia, mampu memodelkan berbagai fenomena fisika seperti sirkulasi laut dan cuaca.




Peringkat 10 superkomputer hingga Juni 2004:




  1. Earth Simulator Center, Japan

  2. Intel Itanium2 Tiger4 1.4 GHz, Quadrics

  3. ASCI Q-AlphaServer SC45, 1.25 GHz

  4. BlueGene/L DD1 Prototype (0.5 GHz PowerPC 440 w/Custom)

  5. PowerEdge 1750, P4 Xeon 3.06 GHz, Myrinet

  6. EServer p Series 690 (1.9 GHz Power4+)

  7. Riken Super Combined Cluster

  8. BlueGene/L DD2 Pototype (0.7 GHz PowerPC 440)

  9. Integrity rx2600 Itanium2 1.5 GHz, Quadrics

  10. Dawning 4000A, Opteron 2.2 GHz, Myrinet

Peringkat 10 superkomputer pada November 2004:



  1. BlueGene/L beta System (0.7 GHz PowerPC
    440)/IBM

  2. Columbia SGI Altix 1.5 GHz, Voltaire Infiniband/SGI

  3. The Earth Simulator Center Japan/2002/NEC

  4. MareNostrum eServer BladeCenter JS20 (PowerPC970 2.2 GHz), Myrinet/IBM

  5. Thunder Intel Itanium2 Tiger4 1.4 GHz-Quadrics

  6. ASCI Q-AlphaServer SC45, 1.25 GHz/HP

  7. System X 1100 Dual 2.3 GHz Apple Xserve/Mellanox Infiniband 4X/Cisco GigE

  8. BlueGene/L DD1 Prototype (0.5 GHz Power PC 440 w/Custom)/IBM

  9. eServer pSeries 655 (1.7 GHz Power4+)/IBM

  10. Tungsten PowerEdge 1750, P4 Xeon 3.06 GHz, Myrinet/Dell


Pria Australia Menyembunyikan Mayat Istri Selama 23 Tahun

Canberra (Seperti yang telah dilansir ANTARA News) - Seorang pria Australia pada Sabtu dijatuhi hukuman penjara karena membunuh istrinya dan menyembunyikan mayatnya di dalam sebuah drum besi di garasi rumahnya selama 23 tahun.
Dewan hakim Mahkamah Agung di bagian selatan negara bagian Victoria menyatakan Frederick Boyle (58), terbukti membunuh istrinya, Edwina Boyle yang berusia 30 tahun pada Oktober 1983, dan kemudian menyimpan mayatnya di sebuah drum besi. Pengadilan itu mengungkapkan, pembunuhan tersebut terkuak setelah sepupu laki-laki Boyle membuka drum itu dan menemukan sebuah tas pakaian wanita saat ia membersihkan rumah keluarga itu pada 2006. Boyle mengaku tidak bersalah melakukan pembunuhan itu dan mengatakan ia menyembunyikan mayat itu setelah menemukan istrinya telah meninggal di atas ranjang.
Ia mengatakan kepada anak-anak mereka bahwa istrinya telah meninggalkan dia dan lari bersama seorang pengendara truk. Namun para jaksa mengatakan Boyle menembak kepala istrinya. Boyle saat ini ditahan dan akan dijatuhi hukuman pada akhir bulan ini, demikian Reuters.
COPYRIGHT © 2008

Kamis, 24 Januari 2008

Stem Cell : Technical Tip

Technical Tip: Passaging of Human Embryonic Stem Cells

Human embryonic stem cells (hESC) should be routinely passaged as clumps not as single cells to maintain optimal cell quality and survival. hESC passaged as single cells initially show poor survival but with routine single cell passaging, a sub population of cells will be selected which have improved cloning efficiency but will most likely be karyotypically abnormal and are not functional hESC.
We recommend the use of dispase and mechanical methods for passaging hESC grown in mTeSR™1, our medium for the feeder-independent culture of hESC. A recommended protocol for passaging hESC is available in our hESC Technical Manual. Please contact us if you would like a copy of this manual mailed to you.

Rabu, 23 Januari 2008

Bagaimana Jadi Tampak Lebih Muda Beberapa Tahun? Bagaimana Penyakit Kronis Bisa Disembuhkan?


Dasar-Dasar Stem Cell dan Potensi Aplikasinya dalam Ilmu Kedokteran

ABSTRAK
Minat terhadap stem cell atau sel induk jelas meningkat dalam beberapa dekade terakhir
ini. Hal itu disebabkan karena potensi stem cell yang sangat menjanjikan untuk terapi
berbagai penyakit sehingga menimbulkan harapan baru dalam pengobatan berbagai penyakit.
Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai definisi stem cell, jenis dan sifat stem cell, dan
potensi pemakaiannya untuk berbagai penyakit!
DEFINISI STEM CELL
Stem cell adalah sel yang tidak/belum terspesialisasi yang
mempunyai 2 sifat:
1. Kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel lain
(differentiate). Dalam hal ini stem cell mampu berkembang
menjadi berbagai jenis sel matang, misalnya sel saraf, sel
otot jantung, sel otot rangka, sel pankreas, dan lain-lain.
2. Kemampuan untuk memperbaharui atau meregenerasi
dirinya sendiri (self-regenerate/self-renew). Dalam hal ini
stem cell dapat membuat salinan sel yang persis sama
dengan dirinya melalui pembelahan sel।

JENIS STEM CELL
Berdasarkan kemampuan berdiferensiasi, stem cell dibagi
menjadi:
1. Totipotent. Dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel.
Yang termasuk dalam stem cell totipotent adalah zigot
(telur yang telah dibuahi).
2. Pluripotent. Dapat berdiferensiasi menjadi 3 lapisan
germinal: ektoderm, mesoderm, dan endoderm, tapi tidak
dapat menjadi jaringan ekstraembryonik seperti plasenta
dan tali pusat. Yang termasuk stem cell pluripotent adalah
embryonic stem cells.
3. Multipotent. Dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis
sel. Misalnya: hematopoietic stem cells.
4. Unipotent. Hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. Tapi
berbeda dengan non-stem cell, stem cell unipoten
mempunyai sifat dapat memperbaharui atau meregenerasi
diri (self-regenerate/self-renew)

Berdasarkan Sumbernya
Stem cell ditemukan dalam berbagai jaringan tubuh.
Berdasarkan sumbernya, stem cell dibagi menjadi:
1) Zygote. Yaitu pada tahap sesaat setelah sperma bertemu
dengan sel telur
2) Embryonic stem cell. Diambil dari inner cell mass dari
suatu blastocyst (embrio yang terdiri dari 50 ? 150 sel,
kira-kira hari ke-5 pasca pembuahan). Embryonic stem cell
biasanya didapatkan dari sisa embrio yang tidak dipakai
pada IVF (in vitro fertilization). Tapi saat ini telah
dikembangkan teknik pengambilan embryonic stem cell
yang tidak membahayakan embrio tersebut, sehingga dapat
terus hidup dan bertumbuh. Untuk masa depan hal ini
mungkin dapat mengurangi kontroversi etis terhadap
embryonic stem cell.
3) Fetus. Fetus dapat diperoleh dari klinik aborsi.
4) Stem cell darah tali pusat. Diambil dari darah plasenta dan
tali pusat segera setelah bayi lahir. Stem cell dari darah tali
pusat merupakan jenis hematopoietic stem cell, dan ada
yang menggolongkan jenis stem cell ini ke dalam adult
stem cell.
5) Adult stem cell. Diambil dari jaringan dewasa, antara lain
dari:
Sumsum tulang.
Ada 2 jenis stem cell dari sumsum tulang:
- hematopoietic stem cell. Selain dari darah tali pusat
dan dari sumsum tulang, hematopoietic stem cell
dapat diperoleh juga dari darah tepi.
- stromal stem cell atau disebut juga mesenchymal stem
cell.
Jaringan lain pada dewasa seperti pada:
- susunan saraf pusat
- adiposit (jaringan lemak)
- otot rangka
- pankreas
Adult stem cell mempunyai sifat plastis, artinya selain
berdiferensiasi menjadi sel yang sesuai dengan jaringan
asalnya, adult stem cell juga dapat berdiferensiasi menjadi sel
jaringan lain. Misalnya: neural stem cell dapat berubah menjadi
sel darah, atau stromal stem cell dari sumsum tulang dapat
berubah menjadi sel otot jantung, dan sebagainya.

PERAN STEM CELL DALAM RISET
1. Terapi gen.
Stem cell (dalam hal ini hematopoietic stem cell)
digunakan sebagai alat pembawa transgen ke dalam tubuh
pasien, dan selanjutnya dapat dilacak jejaknya apakah
stem cell ini berhasil mengekspresikan gen tertentu dalam
tubuh pasien. Dan karena stem cell mempunyai sifat self-
renewing, maka pemberian pada terapi gen tidak perlu
dilakukan berulang-ulang, selain itu hematopoietic stem
cell juga dapat berdiferensiasi menjadi bermacam-macam
sel, sehingga transgen tersebut dapat menetap di berbagai
macam sel.
2. Mengetahui proses biologis, yaitu perkembangan
organisme dan perkembangan kanker. Melalui stem cell
dapat dipelajari nasib sel, baik sel normal maupun sel
kanker.
3. Penemuan dan pengembangan obat baru, yaitu untuk
mengetahui efek obat terhadap berbagai jaringan
4. Terapi sel berupa replacement therapy. Oleh karena stem
cell dapat hidup di luar organ tubuh manusia misalnya di
cawan petri, maka dapat dilakukan manipulasi terhadap
stem cell itu tanpa mengganggu organ tubuh manusia. Stem
cell yang telah dimanipulasi tersebut dapat ditransplantasi
kembali masuk ke dalam organ tubuh untuk menangani
penyakit-penyakit tertentu।

Ada 3 golongan penyakit yang dapat diatasi oleh stem cell:
a. Penyakit autoimun. Misalnya pada lupus, artritis reumatoid
dan diabetes tipe 1. Setelah diinduksi oleh growth factor
agar hematopoietic stem cell banyak dilepaskan dari
sumsum tulang ke darah tepi, hematopoietic stem cell
dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dimurnikan dari sel
imun matur. Lalu tubuh diberi agen sitotoksik atau terapi
radiasi untuk membunuh sel-sel imun matur yang tidak
mengenal self antigen (dianggap sebagai foreign antigen).
Setelah itu hematopoietic stem cell dimasukkan kembali ke
tubuh, bersirkulasi dan bermigrasi ke sumsum tulang untuk
berdiferensiasi menjadi sel imun matur sehingga sistem
imun tubuh kembali seperti semula.
b. Penyakit degeneratif. Pada penyakit degeneratif seperti
stroke, penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer, terdapat
beberapa kerusakan atau kematian sel-sel tertentu sehingga
bermanifestasi klinis sebagai suatu penyakit. Pada keadaan
ini stem cell setelah dimanipulasi dapat ditransplantasi ke
dalam tubuh pasien agar stem cell tersebut dapat
berdiferensiasi menjadi sel-sel organ tertentu yang
menggantikan sel-sel yang telah rusak atau mati akibat
penyakit degeneratif.
c. Penyakit keganasan. Prinsip terapi stem cell pada
keganasan sama dengan penyakit autoimun. Hematopoietic
stem cell yang diperoleh baik dari sumsum tulang atau
darah tali pusat telah lama dipakai dalam terapi leukemia
dan penyakit darah lainnya।

Ada beberapa alasan mengapa stem cell merupakan calon yang
bagus dalam cell-based therapy:
1. Stem cell tersebut dapat diperoleh dari pasien itu sendiri.
Artinya transplantasi dapat bersifat autolog sehingga
menghindari potensi rejeksi. Berbeda dengan transplantasi
organ yang membutuhkan organ donor yang sesuai
(match), transplantasi stem cell dapat dilakukan tanpa
organ donor yang sesuai.
2. Mempunyai kapasitas proliferasi yang besar sehingga
dapat diperoleh sel dalam jumlah besar dari sumber yang
terbatas. Misalnya pada luka bakar luas, jaringan kulit
yang tersisa tidak cukup untuk menutupi lesi luka bakar
yang luas. Dalam hal ini terapi stem cell sangat berguna.
3. Mudah dimanipulasi untuk mengganti gen yang sudah
tidak berfungsi lagi melalui metode transfer gen. Hal ini
telah dijelaskan dalam penjelasan mengenai terapi gen di
atas.
4. Dapat bermigrasi ke jaringan target dan dapat berintegrasi
ke dalam jaringan dan berinteraksi dengan jaringan
sekitarnya।

Therapeutic Cloning
Therapeutic cloning atau yang lebih panjangnya disebut
SCNT (Somatic Cell Nuclear Transfer) adalah suatu teknik
yang bertujuan untuk menghindari risiko penolakan/rejeksi.
Pada therapeutic cloning, inti sel telur donor dikeluarkan dan
diganti dengan inti sel resipien misalnya diambil dari sel
mukosa pipi. Lalu sel ini akan membelah diri dan setelah
menjadi blastocyst, maka inner cell massnya akan diambil
sebagai embryonic stem cell dan setelah dimasukkan kembali
ke dalam tubuh resipien maka stem cell tersebut akan
berdiferensiasi menjadi sel organ yang diinginkan (misalnya sel
beta pankreas, sel otot jantung, dan lain lain), tanpa reaksi
penolakan karena sel tersebut mengandung materi genetik
resipien.

Keuntungan dan Kerugian Memakai Jenis Stem Cell
Tertentu dalam Cell-based Therapy

Keuntungan embryonic stem cell:
1. Mudah didapat dari klinik fertilitas.
2. Bersifat pluripoten sehingga dapat berdiferensiasi menjadi
segala jenis sel dalam tubuh.
3. Immortal. Berumur panjang, dapat berproliferasi beratus-
ratus kali lipat pada kultur.
4. Reaksi penolakan rendah

Kerugian embryonic stem cell:
1. Dapat bersifat tumorigenik. Artinya setiap kontaminasi
dengan sel yang tak berdiferensiasi dapat menimbulkan
kanker.
2. Selalu bersifat allogenik sehingga berpotensi menimbulkan
penolakan.
3. Secara etis sangat kontroversial

Keuntungan umbilical cord blood stem cell (stem cell dari
darah tali pusat):
1. Mudah didapat (tersedia banyak bank darah tali pusat).
2. Siap pakai, karena telah melalui tahap prescreening,
testing dan pembekuan.
3. Kontaminasi virus minimal dibandingkan dengan stem cell
dari sumsum tulang.
4. Cara pengambilan mudah, tidak berisiko atau menyakiti
donor.
5. Risiko GVHD (graft-versus-host disease) lebih rendah
dibandingkan dengan menggunakan stem cell dari sumsum
tulang, dan transplantasi tetap dapat dilakukan walaupun
HLA matching tidak sempurna atau dengan kata lain
toleransi terhadap ketidaksesuaian HLA matching lebih
besar dibandingkan dengan stem cell dari sumsum tulang.

Kerugian umbilical cord blood stem cell:
1. Kemungkinan terkena penyakit genetik. Ada beberapa
penyakit genetik yang tidak terdeteksi saat lahir sehingga
diperlukan follow up setelah donor beranjak dewasa.
2. Jumlah stem cell relatif terbatas sehingga ada
ketidaksesuaian antara jumlah stem cell yang diperlukan
resipien dengan yang tersedia dari donor, karena jumlah
sel yang dibutuhkan berbanding lurus dengan usia, berat
badan dan status penyakit.
Keuntungan adult stem cell:
1. Dapat diambil dari sel pasien sendiri sehingga menghindari
penolakan imun.
2. Sudah terspesialisasi sehingga induksi menjadi lebih
sederhana.
3. Secara etis tidak ada masalah.

Kerugian adult stem cell:
1. Jumlahnya sedikit, sangat jarang ditemukan pada jaringan
matur sehingga sulit mendapatkan adult stem cell dalam
jumlah banyak.
2. Masa hidupnya tidak selama embryonic stem cell.
3. Bersifat multipoten, sehingga diferensiasi tidak seluas
embryonic stem cell yang bersifat pluripoten.

TERAPI BERDASARKAN SEL (CELL-BASED
THERAPY)
Dalam tulisan ini, pembahasan bersifat singkat dan hanya
membahas potensi stem cell pada sebagian kecil penyakit.

Stem Cell untuk Diabetes
Pada diabetes, terjadi kekurangan insulin atau kurangnya
kepekaan terhadap insulin. Dalam hal ini transplantasi sel pulau
Langerhans diharapkan dapat memenuhi kebutuhan insulin.
Pada awalnya, kira-kira 10 tahun yang lalu, hanya 8%
transplantasi sel pulau Langerhans yang berhasil. Hal ini terjadi
karena reaksi penolakannya besar sehingga diperlukan
sejumlah besar steroid; padahal makin besar steroid yang
dibutuhkan, makin besar pula kebutuhan metabolik pada sel
penghasil insulin. Namun, baru-baru ini penelitian yang
dilakukan oleh James Shapiro dkk. di Kanada, berhasil
membuat protokol transplantasi sel pulau Langerhans dalam
jumlah banyak dengan metode imunosupresi yang berbeda
dengan yang sebelumnya. Pada penelitian tersebut, 100%
pasien yang diterapi transplantasi sel pulau Langerhans
pankreas tidak memerlukan injeksi insulin lagi dan gula
darahnya tetap normal setahun setelah transplantasi. Penelitian-
penelitian yang sudah dilakukan untuk diabetes ini mengambil
sumber stem cell dari kadaver, fetus, dan dari embryonic stem
cell. Selanjutnya, masih dibutuhkan penelitian untuk
menemukan cara membuat kondisi yang optimal dalam
produksi insulin, sehingga dapat menggantikan injeksi insulin
secara permanen

Stem Cell untuk Skin Replacement
Dengan bertambahnya pengetahuan mengenai stem cell,
maka peneliti telah dapat membuat epidermis dari keratinosit
yang diperoleh dari folikel rambut yang dicabut. Hal ini
memungkinkan transplantasi epidermis autolog, sehingga
menghindari masalah penolakan. Pemakaian skin replacement
ini bermanfaat dalam terapi ulkus vena ataupun luka bakar.

Stem Cell untuk Penyakit Parkinson
Pada penyakit Parkinson, didapatkan kematian neuron-
neuron nigra-striatal, yang merupakan neuron dopaminergik.
Dopamin merupakan neurotransmiter yang berperan dalam
gerakan tubuh yang halus. Dengan berkurangnya dopamin,
maka pada penyakit Parkinson terjadi gejala-gejala gangguan
gerakan halus. Dalam hal ini transplantasi neuron dopamin
diharapkan dapat memperbaiki gejala penyakit Parkinson.
Tahun 2001, dilakukan penelitian dengan menggunakan
jaringan mesensefalik embrio manusia yang mengandung
neuron-neuron dopamin. Jaringan tersebut ditransplantasikan
ke dalam otak penderita Parkinson berat dan dipantau dengan
alat PET (Positron Emission Tomography). Hasilnya setelah
transplantasi terdapat perbaikan dalam uji-uji standar untuk
menilai penyakit Parkinson, peningkatan fungsi neuron
dopamin yang tampak pada pemeriksaan PET; perbaikan
bermakna ini tampak pada penderita yang lebih muda. Namun
setelah 1 tahun, 15% dari pasien yang ditransplantasi ini
kambuh setelah dosis levodopa dikurangi atau dihentikan!

Strauer dkk. mencangkok mononuclear
bone marrow cell autolog ke dalam arteri yang menimbulkan infark pada saat
PTCA 6 hari setelah infark miokard akut. Sepuluh pasien yang
diberi stem cell area infarknya menjadi lebih kecil dan indeks
volume stroke, left ventricular end-systolic volume,
kontraktilitas area infark, dan perfusi miokard menunjukkan
perbaikan dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Perin dkk. memberikan transplantasi bone marrow
mononuclear cells autolog yang diinjeksikan pada miokard
yang lemah dengan panduan electromechanical
mapping pada 14 pasien gagal jantung iskemik kronik berat.
Single-photon emission computed tomography myocardial perfusion
scintigraphy menunjukkan penurunan efek yang signifikan
dan perbaikan fungsi sistolik ventrikel kiri global pada pasien
yang diterapi.

Recent Comments

Recent Post